Free Games for Game Boy Advance

Disite ini saya ingin membantu para game lover untuk mendapatkan game gratis, baik emulator atau game lainnya. Site ini didominasi game, meskipun begitu saya tetap membubuhkan pengetahuan berupa artikel, makalah, yang semoga bisa bermanfaat buat kita semua... amin... Enjoy Here!!!

on Jumat, 12 Juni 2009

Game Emulator Gratis

aku punya kumpulan game emulator koleksiku..
mungkin memang masih belum banyak dan enggak Up to Date..
Tapi cukup menarik..
Coba saja...
Enjoy it!!

>>DownLoad EmuLator PS <<



>>DownLoad GameBoy EmuLator<<



>>DownLoad Nintendo 64<<

Read More......


>> Harvesmoon <<


HarvestMoon “More Friends of Mineral Town” Versi Perempuan

Ingin Mencoba Bermain HarvestMoon More Friends of Mineral Town ??

Klik Dibawah ini





Keterangan :

Game HarvestMoon More Friends of Mineral Town ini mirip sekali dengan Havestmoon Back to Nature yang biasa anda mainkan lewat playstation. Perbedaannya hanya pada segi kualitas gambar dan tool-tool, item-item yang ada didalam game. Kalau masalah kualitas gambar, jelas HarvestMoon More Friends of Mineral Town ini lebih rendah dari pada harvestmoon yang anda mainkan di playstation anda, karena menggunakan Game Boy Emulator . Meskipun begitu, game HarvestMoon More Friends of Mineral Town ini mempunyai kelebihan dalam hal item , dan tools yang ada. Sehingga lebih bervariasi dan memiliki tantangan, keunikkan tersendiri di bandingkan dengan game Harvestmoon yang biasa anda mainkan dengan playstation.



HarvestMoon “Friends of Mineral Town” Versi Laki-laki


Ingin Mencoba Bermain HarvestMoon Friends of Mineral Town ??

Klik Dibawah ini

Download HarvestMoon Friends of Mineral Town





Keterangan :

Hampir sama dengan HarvestMoon More Friends of Mineral Town , hanya saja karakter utamanya adalah cowok dan item-itemnya. Di game HarvestMoon Friends of Mineral Town ini mempunyai alur cerita yang unik, banyak kejadian yang harus anda selesaikan, ada juga rahasia yang harus anda pecahkan agar dapat up-grade item atau tool tertentu. Kesimpulannya antara havestmoon versi cowok dan cewek mirip sekali hanya saja item yang di berikan oleh masyarakat mineral town berbeda.



Read More......

One Piece Shonen Jump





Ingin mencoba memainkan One Piece Shonen Jump ??
Klik tulisan dibawah ini






Keterangan :

Game One Piece Shonen Jump ini merupakan tipe game jump and run. game ini menceritakan perjalanan awal monkey De Luffy ketika berpetualang mencari anggota bajak lautnya. Tidak sama dengan game jump and run yang lain, pada game ini tingkat variasi gerakan atau "attack - nya" sangat banyak. dan tingkatan kekomplekskan gamenya pun juga cukup tinggi, sehingga membuat game ini menarik.

Read More......

kedudukan dan etika sekretaris dalam perusahaan

on Kamis, 11 Juni 2009

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modernisasi ini, profesi sebagai seorang sekretaris masih saja dianggap sebelah mata dan menjadi bahan pergunjingan baik di dalam maupun di luar lingkungan kantor. Hal ini mungkin terpengaruh dari gambaran sosok sekretaris yang identik dengan perempuan, rok mini, dan pemikiran akan adanya hubungan intim antarsekretaris dengan pimpinannya.

Oleh karena itu, penulis memilih judul “Kedudukan Sekretaris dalam Perusahan”, karena di dalam makalah ini penulis menekankan, bahwa pertama jabatan sekretaris tidak hanya digeluti kaum perempuan, tetapi juga pria.



C.L. Baranhart dalam Sutarto, (1992:5) mengatakan bahwa “Sekretaris adalah (1) Seorang yang melakukan yang elakukan korespondensi, memelihara warkat, dan lain-lain untuk peorangan atau organisasi;…”

Kedua, dengan bermunculan sekretaris pria membuktikan bahwa menjadi sekretaris bukan hal yang mudah. Bahkan, seiring dengan semakin berkembanganya sektor usaha di berbagai bidang, sebuah perusahan yang cukup mapan pasti menuntut adanya sekretaris yang memiliki keprofesionalan yang matang, sehingga diharapkan dapat menyelasikan tugas-tugasnya dengan baik. (http://nurul.ranahdamai.org/)

Oleh karena jabatan sekretaris telah menjadi profesi yang memiliki masa depan karir yang cerah, peranannya tidak lagi dapat dianggap sebelah mata.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah yang berjudul Kedudukan Sekretaris dalam Perusahaan ini adalah:

1) Bagaimana hubungan sekretaris dengan pimpinan?

2) Bagaimana tugas dan tanggung jawab sekretaris wanita dan pria?

3) Bagaimana etika berhubungan sekretaris dengan isteri pimpinan?

4) Bagaimana keprofesionalan sekretaris itu?

5) Bagaimana keterkaitan peran sekretaris sebagai humas atau public relation?

6) Bagaimana aktivitas public relation dapat memelihara dan membangun citra perusahaan?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan masalah dari makalah yang berjudul Kedudukan Sekretaris dalam Perusahaan ini adalah:

1) Mengetahui hubungan sekretaris dengan pimpinan?

2) Mengetahui tugas dan tanggung jawab sekretaris wanita dan pria?

3) Mengetahui etika berhubungan sekretaris dengan isteri pimpinan?

4) Mengetahui keprofesionalan sekretaris itu?

5) Mengetahui keterkaitan peran sekretaris sebagai humas atau public relation?

6) Mengetahui aktivitas public relation dapat memelihara dan membangun citra perusahaan?


(Writer : kartika ayu lestari, State University oF Malang FE Faculty, S1. Pend. admin perkantoran)

Read More......

Pembahasan (2.1-2.2)

2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sekretaris

Kata sekretaris berasal dari bahasa Latin, secretum yang artinya rahasia dan orang yang memegang rahasia tersebut dinamakan secretarium atau secretarius. Dalam bahasa prancis disebut scretaire. Dalam bahasa Belanda secretaries, dan dalam bahasa inggris disebut secretary yang berasal dari kata secret, artinya rahasia. Sesuai dengan arti kata-kata tersebut, maka seorang sekretaris harus dapat menyimpan rahasia.




(http://nurul.ranahdamai.org/)

Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian sekretaris, yaitu: H.W. Fowler dan F.G. Fowler dalam Bratawidjaya, (1992:1-2) menyatakan bahwa sekretaris merupakan: (1) Orang yang bekerja pada orang lain untuk membantu dalam korespondensi, pekerajaan tulis-menulis, mendapatkan infomasi dan masalah-masalah rahasia lainnya; (2) Pegawai yang ditunjuk masyarakat atau perusahaan atau perserikatan untuk melakukan korespondensi, memelihara warkat-warkat, terutama yang berurusan dengan perusahaannya; (3) Menteri yang mengepalai Kantor Pemerintahan Amerika Serikat dan Vatikan.

Sedangkan menurut Louis C. Nasay dan William Selden dalam Bratawidjaya, (1992:2) menyatakan bahwa sekretaris ialah seorang pegawai kantor yang memiliki kedudukan lebih bertanggung jawab daripada seorang stenographer dan tugas-tugasnya biasanya penyalinan dekte; berurusan dengan masyarakat untuk menjawab telepon; mengundang untuk pertemuan; membuat perjanjian; memelihara atau mengarsipkan warkat-warkat, surat-surat dan lain-lain. Sekretaris sering bertindak sebagai seorang pembantu administrator atau sebagai pemimpin muda.

Pernyataan serupa juga disampaikan C.L. Barnhart dalam Sutarto, (1992:5) bahwa sekretaris merupakan: (1) Seseorang yang melakukan korespondensi, memelihara warkat, dan lain-lain untuk perorangan atau oganisasi; (2) Seorang kepala pejabat pemerintah yang mengawasi dan memimpin suatu departemen pemerintahan tertentu: Menteri Luar Negeri; (3) Sebuah perabotan untuk dipakai sebagai meja tulis; (4) Sebuah meja dan rak buku.

M. Braum dan Ramon dari Portugal dalam Sutarto, (1992:6) menyatakan bahwa sekretaris ialah seorang pembantu dari seorang kepala yang menerima pendiktean, menyiapkan korespondensi, menerima tamu, memeriksa atau mengingatkan kepalanya mengenai kewajibannya yang resmi atau perjanjiannya, dan melakukan banyak kewajiban lainnya yang berhubungan guna meningkatkan efektivitas kepala.

Dari uraian mengenai sekretaris di atas, maka secara umum sekretaris adalah seorang karyawan baik pria maupun wanita, yang diangkat oleh pimpinannya sebagai pembantu utnuk mengerjakan tugas-tugas kantor atau perusahaan, karena dianggap dapat dipercaya dalam mengerjakan tugas-tugas pimpinan dan dapat memegang rahasia.

2.2 Jenis-Jenis Sekretaris

Di dalam dunia kesekretarisan terdapat berbagai macam jenis sekretaris. Apabila ditinjau dari ruang lingkup dan tanggung jawabnya, menurut Bratawidjaja, (1992:3) macam-macam sekretaris dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

1) Sekretaris eksekutif

Sekretaris eksekutif adalah sekretaris yang berfungsi sebagai manajer kerena secara langsung atau nyata menjalankan fungsi manajer eksekutif yang memiliki bawahan. Sekretaris eksekutif ini pada umnya merupakan sekretaris untuk satu oraganisasi, contohnya: sekretaris dewan, sekretaris jenderal, sekretaris wilayah, sekretaris inspektorat jenderal, sekretaris yayasan, dan lain-lain.

2) Sekretaris pribadi

Sekretaris pribadi adalah seorang yang mengerjakan kegiatan perkantoran untuk membantu seseorang tertentu dan bersifat pribadi. Sekretaris dalam pengertian ini bukan pegawai atau staf dari suatu organisasi atau perusahaan, tetapi diangkat dan digaji perorangan. Seorang sekretaris pribadi harus selalu berusaha untuk mengenal sifat-sifat dan pribadi pimpinannya sendiri, baik itu adat kebiasaan, kegemaran atau hobi, maupun kelebihan dan kekurangan pimpinan. Sebagai sekretaris pribadi tidak berarti ia tidak bertanggung jawab kepada unit kerjanya, tetapi ia tetap terikat kepada status kepegawaianya.

Sedangkan macam-macam sekretaris berdasarkan kemampuan dan pengalaman kerjanya, Bratawidjaja, (1992:3) mengemukakan dua macam sekretaris, yaitu:

1) Sekretaris junior, yaitu: sekretaris yang baru meniti kariernya sebagai sekretaris. Ia baru keluar dari pendidikan sekretaris, jadi belum memiliki pengalaman kerja. Sekretaris junior perlu banyak belajar dan bimbingan dari seorang sekretaris senior.

2) Sekretaris senior, yaitu: sekretaris yang sudah memiliki profesionalisme yang mantap, dapat berdiri sendiri mengatasi masalah yang timbul dalam melaksanakan tugasnya.



(Writer : kartika ayu lestari, State University oF Malang FE Faculty, S1. Pend. admin perkantoran)


Read More......

Pembahasan (2.3-2.4)

2.3 Hubungan sekretaris dengan pimpinan

Di dalam menjalankan tugasnya yang merupakan bawahan pimpinan, tentu hubungan dengan pimpinan ini tidak bisa dihindari karena sekretaris adalah orang yang paling dekat dengan pimpinan puncak. Baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hal ini dikaitkan dengan tanggung jawabnya untuk menjaga citra perusahaan. (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/komunikasi-bisnis/pengetahuan-public-relations-dalam-mendukung-peran-sekretaris-di-perusahaan)

Bahkan dalam konteks profesionalisme, sekretaris dalam memerankan perananya hubungan mesra dan harmonis dengan pimpinan memang sangat penting, karena dalam hal ini sekretaris adalah media penghubung antara pimpinan dan karyawan secara internal maupuin mitra kerja secara eksternal sehingga dibutuhkan komunikasi yang intens dengan pimpinan.




Dalam sebuah lingkup pekerjaan, seorang sekretaris dituntut untuk memahami segala kebiasaan pimpinanya. Selain merupakan tuntutan pekerjaan, hal tersebut juga merupakan suatu kewajiban bagi seorang sekretaris.

Hubungan seorang sekretaris terkadang meluas, tidak hanya dalam urusan pekerjaan karena seorang pimpinan berhak meminta sekretarisnya untuk mengingatkan ulang tahun isterinya, putra-putrinya, dan lain-lain. (Bratawidjaja,1992:3)

Hubungan yang harmonis, antara seorang pimpinan dengan sekretarisnya memang mutlak diperlukan dalam urusan pekerjaan demi terlaksananya kerja sama dan komunikasi yang baik antara keduanya.

2.4 Tugas dan Tanggung Jawab antara Sekretaris Wanita dan Pria

Didalam menjalankan tugas-tugasnya, baik sekretaris wanita maupun pria tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Karena masing-masing perusahaan telah menentukan alasan dalam penentuan sekretaris, wanita atau pria. Misalnya pekerjaan sekretaris yang pada dasarnya memberikan pelayanan prima, terlihat melakukan pekerjaan lain di luar tugas utamanya, yaitu menyediakan kopi untuk tamu atau menata ruangan untuk keperluan rapat, sampai menentukan jenis konsumsi yang tepat untuk keperluan rapat atau seminar. (http://lifestyle.okezone.com/read/2008/12/21/29/175612/29/sekretaris-wanita-terbukti-lebih-cocok)

Macam-macam tugas sekretaris baik wanita maupun pria dapat dikelompokkan menjadi delapan macam, yaitu:

1) Tugas rutin, yaitu tugas tugas yang harus dikerjakan setiap hari tanpa memerlukan perintah khusus, perhatian khusus atau pengawasan khusus. Misalnya tugas membuka surat, menerima tamu, menyiapkan surat/arsip, menerima telepon, menyusun dan membuat jadwal pimpinan.

2) Tugas khusus, yaitu tugas yang diperintahkan oleh pimpinan dengan penyelesaian secara khusus dengan dimintai pendapat, pertimbangan dan pengalamannya. Tugas tersebut diberikan karena adanya unsur kepercayaan bahwa sekretaris mampu menyimpan kerahasiaan tugas. Misalnya mengonsep surat perjanjian antara perusahaan dengan rekanan, menyusun surat rahasia, menyusun acara pertemuan bisnis, pembelian kado/cinderamata, mengurus perjanjian bisnis/dinas pimpinan, dan sebagainya.

3) Tugas istimewa, yaitu tugas yang menyangkut keperluan pimpinan antara lain:

(1) Membetulkan letak alat-alat tulis pimpinan beserta perlengkapan yang diperlukan.

(2) Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada para relasinya.

(3) Bersama-sama atau mewakili sesorang menerima sumbangan-sumbangan untuk dana atau keperluan kegiatan lainnya.

(4) Mengingatkan pimpinan membayar iuran atau asuransi dari suatu badan.

(5) Memeriksa hasil pengumpulan dan/uang atau uang muka dari instansi yang diberikan sebagai dana kesejahteraan.

(6) Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping pimpinan selama mengadakan pertemua bisnis.

(7) Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor yang perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.

4) Tugas Resepsionis, yaitu tugas sebagai penerima tamu , antara lain :

(1) Menerima dan menjawab telepon serta mencatat pesan-pesan lewat telepon.

(2) Menerima tamu yang akan bertemu dengan pimpinan.

(3) Mencatat janji-janji untuk pimpinan.

(4) Menyusun kerja sehari-hari pimpinan.

5) Tugas keuangan, yaitu tugas mengelola keuangan, antara lain:

(1) Menangani urusan keuangan pimpinan dengan bank, misalnya penyampaian/penyimpanan uang di bank.

(2) Membayar rekening-rekening, pajak, sumbangan dana atas nama pimpinan.

(3) Mengurus kas kecil, yaitu mencatat dan menyediakan dana untuk pengeluaran rutin sehari-hariyang jumlahnya relatif kecil.

6) Tugas sosial, yaitu tugas amal dan kemasyarakatan, antara lain:

(1) Mengurus rumah tangga kantor pimpinan.

(2) Mengatur penyelenggaraan resepsi untuk kantor beserta pengurusan undangan.

(3) Menyumbang untuk amal, bakti sosial.

7) Tugas insidental, yaitu tugas yang dilaksanakan pada waktu dan keadaan tertentu, antara lain:

(1) Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan, pidato atau pernyataan pimpinan.

(2) Membuat ikhtisar dari berita atau karangan yang termuat dalam surat kabar, majalah, brosur yang ada kaitannya dengan kepentingan perusahaan.

(3) Mengoreksi bahan cetakan seperti brosur, undangan, prospectus, formulir dan daftar yang dikonsep pimpinan.

(4) Mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi atau pertemuan.

(5) Membantu penerbitan intern organisasi.

8) Tugas-tugas sekretaris dalam business meeting, yaitu tugas sekretaris dalam mengorganisir suatu pertemuan bisnis. Supaya pertemuan dapat membawa hasil maka pedomannya, yaitu:

(1) Waktu dan tempat harus dipastikan.

(2) Makan dan minum disediakan.

(3) Sediakan kertas kerja, brosur dan alat tulis.

(4) Waktu pertemuan hendaknya diatur bebas dari acara-acara lain.

(5) Jadwal pertemuan diatur secara baik supaya pertemuan membawa kesan yang menyenangkan.

Sedangkan tanggung jawab sekretaris selain bertanggung jawab atas pekerjaannya, baik sekretaris wanita maupun pria ada tanggung jawab lain yang harus dilaksanakan, meliputi:

1) Personal Responsibility (Tanggung Jawab Individu)

Sekretaris bertanggung jawab terhadap performansi diri sendiri dan upaya pengembangan ke arah yang lebih berkualitas. Dengan mengelola diri sendiri supaya dapat tampil dengan performa prima dalam pelaksanaan tugas pokok sehari-hari, antara lain:

(1) Mempermudah dan memperlancar kerja pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.

(2) Mendistribusikan informasi dari kantor pimpinan secara jelas dan akurat.

(3) Mendukung kelancaran alur kerja antara kantor pimpinan dengan bagian-bagian lainnya.

(4) Memberikan peluang kepada pimpinan untuk lebih berfokus pada hal-hal strategis dan memiliki dampak jangka panjang.

(5) Memberikan masukan positif dan inisiatif untuk perbaikan perusahaan.

2) Internal Responsibility (Tanggung Jawab Dalam)

Sekretaris bertanggung jawab terhadap upaya pencapaian superioritas kinerja kantor dan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Tanggung jawab ini terwujud melalui aktivitas:

(1) Mengelola sumber daya kantor termasuk keuangan.

(2) Menciptakan suasana (fisik dan mental) yang mendukung kelancaran kerja.

(3) Mendukung penciptaan budaya kerja yang positif.

(4) Membantu menciptakan “kelompok informal positif” di lingkungan perusahaan.

(5) Mengelola anak buah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja di kantor.

3) Networking Responsibility (Tanggung Jawab Cabang Perusahaan)

Menurut A.B. Susanto, (1997: 14-15) Tanggung jawab sekretaris untuk meluaskan wawasan dan jalinan perusahaan dengan tujuan peningkatan daya saing. Perwujudannya adalah melalui upaya memperluas network perusahaan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan acara-acara formal dan informal yang diselenggarakan oleh kantor dalam kaitannya dengan upaya mempertahankan dan berpartisipasi dalam mengembangkan citra perusahaan.

4) Bertanggung jawab atas berhasilnya perusahaan tempat dia bekerja. Dalam peran aktifnya membantu kelancaran tugas-tugas pimpinan sehingga dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan.

5) Tanggung jawab hukum seorang sekretaris.

Salah satu segi penting dari jabatan sekretaris, walaupun kemungkinan besar tidak tercantum dalam peraturan tertulis, adalah tanggung jawab hukumnya sebagai perantara pimpinan dalam transaksi. Sebagai perantara, berarti sekretaris berperan menjadi wakil pimpinan dalam urusan bisnis dengan pihak ketiga, karena sekretaris mempunyai wewenang ini. Jadi sekretaris harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab.

Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan oleh sekretaris:

(1) Sekretaris tidak boleh melakukan jual beli dengan perusahaan demi keuntungan pribadi, kecuali bila perusahaan memberi ijin.

(2) Sekretaris tidak boleh membocorkan rahasia usaha pimpinan baik masa bekerja atau masa kerja berakhir.

(3) Sekretaris tidak dapat berkecimpung dalam suatu usaha saingan kecuali mendapat ijin dari pimpinan.

(4) Sekretaris harus mengikuti secara cermat dan tepat semua instruksi pimpinan dalam melaksanakan tugas rutin.

(5) Keterangan dari pimpinan mengenai batas-batas yang jelas dan pasti mengenai wewenang sekretaris sangat diperlukan dan jangan sekali-kali bertindak melampaui batas-batas tersebut. (Bratawidjaja, 1992:87-88)



(Writer : kartika ayu lestari, State University oF Malang FE Faculty, S1. Pend. admin perkantoran)

Read More......

Pembahasan (2.5-2.6)

2.5 Etika Berhubungan Sekretaris dengan Isteri pimpinan

Pengertian sekretaris di sini adalah sekretaris wanita, karena ada juga sekretaris pria. Seorang isteri pimpinan yang mempunyai perasaan khawatir dan cemburu terhadap wanita lain yang selalu dekat dengan suaminya, termasuk sekretaris suaminya, merupakan hal yang wajar. Bahkan dalam pepatah jawa pun dikatakan ,witing tresna jalaran saka kulina, artinya rasa cinta dapat tumbuh karena kebiasaan . Walapun tidak ada tidak ada hubungan apa-apa antara suami dengan sekretarisnya, tidak jarang sang isteri pimpinan tetap mempunyai perasaan cemburu, meskipun dengan kadar yang sedikit lebih rendah.



Oleh karen itu, menurut Bratawidjaya, (1992:251-256) menyimpulkan delapan pedoman dalam bersikap seorang sekretaris terhadap isteri pimpinannya, yaitu:

1) Bisa memahami keadaan

Tidak ada wanita di dunia ini yang yang tidak takut tahtanya direbut. Begitu pula isteri pimpinan. Kekhwatiran terhadap sekretaris suaminya adalah wajar. Ada berbagai hal yang dapat menimbulkan perasaan khawatir. Misalnya isteri pimpinan lebih tua, lebih kuno, dan lain-lain. Sehingga merasa kalah bersaing dengan sekretaris suaminya. Sekretaris suaminya lebih muda, terawat kecantikannya, luwes, berpakaian rapi, penampilan lebih cerai dan sekretaris lebih memahami selera sang pimpinan. Oleh karena itu, sekretaris harus bisa memahami perasaan isteri pimpinan dengan lebih bijak, hati-hati, dan waspada serta harus selalu menjaga jarak.

2) Jangan menimbukan provokasi

Kadang-kadang, melihat sikap isteri pimpinan yang begitu cemburu bisa timbul hasrat sekretaris untuk sengaja membuatnya bertambah jengkel. Sebaiknya hasrat semacam itu dihilangkan. Hal-hal demikian tidak berguna sama sekali, bahkan banyak membuang energi yang tidak bermanfat.

Apabila terlalu sering seorang suami diajak bertengkar dengan isterinya dengan alasan sikap sekretarisnya, tentunya hal ini akan menjadikan hubungan antara sekretaris dan pimpinan menjadi terganggu dan timbul perasaan tidak senang terhadap sekretaris. Bahkan, akibat sikap sekretaris yang provokatif ini dapat menjadikan suasana kerja menjadi kacau.

3) Hindari menjadi juru bicara pimpinan dengan isterinya

Seringkali pimpinan menyuruh untuk menyampaikan sesuatu pesan kepada isterinya di rumah. Jelaskan kepada pimpinan bahwa akan lebih baik pimpian yang menelepon isternya. Karena seorang isteri akan lebih senang menerima, jika suaminya sendiri yang mengatakan.

Apabila isteri pimpinan menelepon padahal suaminya memang tidak bisa menerima (sedang rapat atau pergi dalam urusan bisnis), maka perlu minta kepada pimpinannya supaya segera menelepon isterinya kembali walaupun pesan kepada pimpianan sudah disampaikan.

Hal kecil seperti ini akan membantu mengurangi rasa curiga isteri pimpinan terhadap sekretaris, karena dianggapnya sekretaris tidak mengahalangi komunikasi langsung antara pimpinan dengan isterinya.

4) Jangan ikut campur atau ambil bagian dalam pertengkaran suami-isteri

Siapapun yang bercerita kepada sekretaris, baik itu isteri maupun pimpinan, jangan ikut campur atau memberi komentar jika hal tersebut pertengkaran antara suami dengan isteri pimpinannya. Jadilah pendengar yang baik dan menahan diri dari keinginan menjadi juru damai.

Sebagai sekretaris, bersikaplah netral karena memang pertengkaran dalam sebuah rumah tangga adalah hal yang biasa, meskipun terkadang masalahnya terlihat hebat.

5) Jangan menanggapi bila sang pimpinan mencela isterinya

Pimpinan yang ingin merayu sekretaris, biasanya akan mulai dengan cerita model lama, yaitu membeberkan semua kekurangan isterinya. Sekretaris yang professional tentu akan menutup telinga terhadap rayuan tersebut. Percayalah, keadaan sebenarnya tidak sejelek seperti yang dipaparkan. Karena suami yang baik tidak mungkin membicarakan kekurangan atau kejelekan isterinya.

6) Berilah respek yang wajar kepada isteri pimpinan

Apabila sekretaris mendengar isu tentang kekurangan isteri pimpiann atau mungkinn mengetahui sendiri, maka sekretaris harus tetap bersikap hormat dan ramah terhadapnya. Lebih baik bersikap saling menghargai karena tidak seorang pun yang sempurna. Tiap-tiap orang pasti mrempunya kekurangan dan kelebihan. Jadi kelebihan itulah yang perlu ditonjolkan dan dilihat. Bahkan, apabila isteri pimpinan minta bantuan Anda sebagi sekretaris suaminya, maka kerjakan dengan senag hati dan ikhlas selama tidak sibuk.

7) Jagalah jarak yang aman dengan isteri pimpinan

Loyalitas sekretaris terutama ditunjukkan kepada pimpian untuk bekerja membantu kelancaran tugas pimpinan bukan pada isteri pimpinan. Oleh karena itu, antara sekretaris dengan isteri pimpinan tidak perlu terlalu dekat dan akrab, sehingga sekretaris tidak bingung dalam menempatkan loyalitasnya. Terutama sekretaris harus tetap menjaga kerahasiaan pimpianan kepada isterinya, baik yang bersifat kedinasan maupun pribadi.

Apabila seorang sekretaris mengetahui pimpinan bermain cinta dengan wanita lain, sekretaris tidak memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kepada isternya. Begitu pula seorang pimpinan yang di kantor mempunyai kebiasaan marah, sekretaris tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada isterinya. Sehingga dengan mengambil jarak dan membatasi hubungan secara formal akan membuat posisi sekretaris nyaman tadak mempunyai beban.

8) Bantulah pimpinan memberikan perhatian kepada isterinya

Pria sering melupakan hari-hari penting dalam kalender rumah tangganya, meskipun ia sangat mencinta keluarganya. Sebagai sekretaris yang baik, wajib mengingatkan mengenai ulang tahun isterinya. Apabila pimpinan tidak mempunyai waktu untuk mencari kado pada hari-hari istimewa ini, menjadi tugas sekretaris untuk menyiapkannya. Kebahagiaan yang diperoleh pimpinan beserta keluarganya dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa diliputi rasa haru dan ceria dari isteri beserta putra-putrinya akan bermuara kepada sekretaris tersebut, bijaksana dan penuh pengabdian.

Dengan menerapkan delapan pedoman di atas, diharapkan dapat menjaga keprofesionalan sekretaris, sehingga tercermin dalam perilakunya. Dann meminimalisir anggapan negative yang selama ini melekat pada sekretaris, baik wanita maupun pria.

2.6 Keprofesionalan sekretaris

Ketika mendengar profesi seorang sekretaris yang terlintas dibenak kita adalah perempuan, energik dan gaul. Sekretaris yang lebih sering dijumpai seorang perempuan hal ini dikarenakan fungsi dasar sekretaris itu sendiri tidak pernah lepas dari surat menyurat, mengatur jadwal, mengatur dan menyiapkan perjalanan atasan, menerima tamu atasan bahkan sampai mengurusi keperluan dan kebutuhan keluarga atasan yang memang kemampuan tersebut lebih dimiliki oleh seorang perempuan dibanding laki-laki.

Sekretaris juga selalu identik dengan energik, karena tekanan dari pimpinan yang tidak sabar menunggu dalam mendelegasikan pekerjaan sehingga sekretaris terbentuk menjadi pribadi yang menuntut kesempurnaan, cakap, dan cenderung tidak sabar.

Selain itu sekretaris juga identik dengan bergaul. Dalam pengertian ini, banyak alasan yang dijadikan seseorang untuk bergaul. Sehingga dari sekian alasan tersebut sebenarnya funsi dari pergaulan itu sendiri adalah selain menambah pengetahuan dan wawasan yang terpenting adalah menambah mitra atau relasi yang nantinya akan memudahkan peranan sekretaris dalam memenuhi kebutuhan atasannya. (http://ernanyausni.blogspot.com/2008/08/citra-sekretaris-dan-peranannay.html)

Oleh karena itu secara professional dapat disimpulkan bahwa terdapat empat syarat seorang sekretaris yang baik, yaitu:

1) Personality, di antaranya sabar, tekun, disiplin, tidak cepat menyerah, berpenampilan baik, jujur, loyal, pandai berbicara, sopan dan bisa menjaga image perusahannya.

2) General Knowledge, memiliki kemampuan memadai terhadap segala sesuatu perubahan dan perkembangan yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan aktivitas organisasi.

3) Special Knowledge, memiliki pengetahuan yang berkaitan khusus dengan posisinya sebagai seorang sekretaris.

4) Skill And Technic, di antaranya meliputi kemampuan mengetik, koresponednsi, stenografi (sekarang bukan syarat mutlak) dan kearsipan.

5) Practice, kemampuan melaksanakan tugas seharu-hari seperti menerima telepon, menerima tamu, menyiapkan rapat, membuat agenda pimpinan dll. (http://nurul.ranahdamai.org/)



(Writer : kartika ayu lestari, State University oF Malang FE Faculty, S1. Pend. admin perkantoran)

Read More......

Pembahasan (2.7-2.8)

2.7 Keterkaitan peran sekretaris sebagai humas atau public relation

Public relation atau dalam bahasa Indonesia masyarakat sering menyebut hubungan masyarakat, yaitu merupakan suatu proses komunikasi dua arah yang sering terjadi pada suatu lembaga organisasi, baik komunikasi internal maupun eksternal dari organisasi tersebut. Public relation yang baik mutlak dimiliki semua anggota masyarakat pada umumnya dan terutama masyarakat organisasi pada khususnya guna kelancaran hubungan kerja yang baik pada organisasi tersebut. Karena hubungan kerja yang baik akan bisa dicapai jika masing-masing pihak di dalam organisasi tersebut memiliki pengertian satu sama lain

Seorang sekretaris dalam kedudukannya sebagai orang terdekat dengan pimpinan puncak sering bertindak sebagai public relation officer, baik yang bersifat internal maupun ekstrenal. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawabnya untuk menjaga citra perusahaan.



Selain itu, sekretaris mempunyai peran yang strategis sebagai salah satu sumber informasi bagi para pengambil keputusan. Dalam menghadapi situasi persaingan yang semakin ketat saat ini, kemapanan citra perusahaan perlu terus-menerus dipertahankan, salah satunya melalui kemantapan dan ketepatan cara kerja seorang sekretaris dalam mengamankan perusahaan. (http://sulyla.blogspot.com/2008/02/sekretaris-sebagai-public-relations.html)

Dalam hal ini, selain pemahaman terhadap kebijakan perusahaan, kehandalan untuk menerapkannya secara praktis dan taktis, seorang sekretaris perlu pula mengoptimalkan kemampuannya untuk melakukan komunikasi secara profesional dan strategis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebaiknya sekretaris melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan di luar tugas-tugas keserketarisan, yaitu:

1) Keterampilan berkomunikasi

2) Kemampuan mencari, menginterprestasikan dan memanfaatkan informasi

3) Mampu berpikir, mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

4) Mampu bekerja sama dalam kelompok

5) Memiliki human relation

6) Mempunyai komitmen pada tugas

7) Senantiasa bersemangat mengembangkan diri

(http://sulyla.blogspot.com/2008/02/sekretaris-sebagai-public-relations.html)

Terdapat beberapa hal lainnya yang menyebabkan seorang sekretaris sangat layak untuk berfungsi sebagai public relation officer. Pertama, adalah kesempatan untuk berhubungan secara cepat dan langsung dengan pimpinan tanpa melalui orang lain. Kedua, dengan kedudukannya yang demikian, akan memungkinkan seorang sekretaris dapat mengikuti rapat-rapat staf inti. Ketiga, dengan akses terhadap personal maupun informasi yang dimilikinya, sekretaris dapat mengetahui latar belakang dari suatu kebijaksanaan dan keputusan yang diambil.

Dengan ketiga aspek yang dimiliki tersebut seorang sekretaris akan mendapat informasi langsung dari tangan pertama tentang informasi yang langsung disebarkan dan informasi yang harus disimpan. Sekretaris akan mengetahui tindak lanjut dari keputusan yang telah diambil dan dapat memantau perkembangannya.

Dalam perannya sebagai public relation officer, sekretaris hendaknya tidak hanya bersikap reaktif, tetapi harus menjadi sumber informasi. Perannya berkaitan juga dalam pemberian sumbang saran untuk mengevaluasi umpan balik masyarakat terhadap kebujaksanaan perusahaan.

Agar tugas-tugas sekretaris sebagai public relation dapat berjalan dengan baik, seorang sekretaris harus membangun hubungan baik dengan pihak internal maupun eksternal. Hubungan yang baik ini akan membentuk suatu jaringan kerja (network). (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/komunikasi-bisnis/pengetahuan-public-relations-dalam-mendukung-peran-sekretaris-di-perusahaan)

Jaringan kerja internal yang dibangun misalnya dengan resepsionis, keuangan, personalia, direksi/manajer lain, dan sekretaris lain. Jaringan kerja internal ini sangat penting dalam kegiatan sekretaris yang berkaitan dengan public relation internal. Misalnya seorang sekretaris direktur utama harus menyampaikan keputusan pimpinannya kepada segenap anggota organisasi. Dia harus berhubungan dengan bagian personalia, manajer lain. Walaupun misalnya mekanisme formal dalam organisasi sudah ada, tetapi hubungan personal yang baik akan memperlancar tugas tersebut.

Hubungan eksternal yang baik akan sangat mendukung tugas sekretaris yang berkaitan dengan aktivitas public relation. Pembinaan hubungan yang baik dengan pihak luas misalnya klien, kalangan pemerintah dan masyarakat luas akan banyak membantu kegiatan public relation.

2.8 Aktivitas public relation dapat memelihara dan membangun citra perusahaan

Seorang sekretaris dengan kedudukannya sebagai orang terdekat dengan pimpinan puncak sering bertindak sebagai public relation officer, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawabnya untuk menjaga citra perusahaan. Karena itu seorang sekretaris wajib dibekali pengetahuan mengenai public relation, agar dapat memahami masalah-masalah public relation secara mendalam dan memberi kontribusi dalam batas-batas kewenangannya. (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/komunikasi-bisnis/pengetahuan-public-relations-dalam-mendukung-peran-sekretaris-di-perusahaan)

Mengatasi suatu masalah yang secara bersama dianggap merugikan, merupakan salah satu aktivitas pubic relations memelihara atau membentuk citra perusahaan. Aktivitas ini dilakukan perusahaan bekerjasama dengan lembaga lain yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang dirasakan merugikan masyarakat luas.

Dengan aktivitas ini, perusahaan akan menunjukkan pada masyarakat bahwa mereka juga memperhatikan masalah-masalah tersebut. Di Indonesia banyak sekali lembaga-lembaga nirlaba yang dapat diajak bekerja sama dalam proyek ini.

Aktivitas public relation harus selaras dengan tujuan perusahaan, terutama mengenai hal-hal yang ingin dicapai oleh manajemen dalam aktivitasnya. Sehingga, dapat diimpulkan bahwa terdapat beberapa hal-hal yang dapat dilakukan public relation dalam mendukung tujuan perusahaan, yaitu:

1) Mempromosikan barang atau jasa.

2) Mendeteksi isu dan peluang yang berpengaruh pada perusahaan.

3) Menetapkan bentuk organisasi dalam berhubungan dengan publik.

4) Meningkatkan nama baik terhadap seluruh karyawan.

5) Mencegah dan menyelesaikan masalah ketenagakerjaan.

6) Meningkatkan nama baik pemegang saham.

7) Menghindari kesalahpahaman atau kecurigaan publik terhadap perusahaan.

8) Menginvestigasi perilaku kelompok-kelompok yang mempengaruhi organisasi.

9) Memformulasikan kebijakan-kebijakan dan cara penerapannya.

10) Memperhatikan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan public relation. (http://sulyla.blogspot.com/2008/02/sekretaris-sebagai-public-relations.html)

Pelaksanaa aktivitas public relation berbeda-beda pada perusahaan, karena dberkaitan dengan kebijaksanaan perusahaan yang ingin dicapai dalam aktivitasnya tersebut. (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/komunikasi-bisnis/pengetahuan-public-relations-dalam-mendukung-peran-sekretaris-di-perusahaan)

Pada prinsipnya aktivitas public relation untuk meningkatkan citra perusahaan, tetapi juga harus dipertimbangkan tujuan-tujuan khusus yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Berikut ini beberapa tujuan perusahaan yang membutuhkan dukungan dari aktivitas public relation berkaitan dengna citra perusahaan.

1) Untuk mengubah citra perusahaan.

2) Untuk mendukung usaha-usaha pemasaran dan promosi perusahaan.

3) Untuk mengimbangi publikasi yang merugikan perusahaan dan mengembalikan kepercayaan konsumen.

4) Untuk membuat pemerintah dan lembaga legislatif memperhatikan aktivitas perusahaan.

5) Menunjukkkan semangat untuk memberikan terbaik kepada masyarakat dengan menarik produk yang dianggap gagal atau rusak, yang dapat merugikan.

6) Untuk menjelaskan kebingungan konsumen dengan masuknya produk palsu atau produk imitasi.
Peran sekretaris sebagai salah satu figur public relation officer mempunyai peran penting, karena kedudukan sebagai kepanjangan tangan direksi atau manajemen. Kedudukan strategis tersebut menjadikan seorang sekretaris harus mengemban tanggung jawab yang lebih ditekankan untuk fungsi sebagai penjaga citra perusahaan dan menghadapi situasi krisis. Sekretaris harus menjalankan fungsi public relation dengan baik, terutama dalam situasi krisis. Situasi krisis datang secara mendadak dan perlu penanganan segera, sehingga seorang sekretaris yang dekat dengan pengambil keputusan mempunyai peran yang cukup penting untuk meyelamatkan citra perusahaan. Karena situasi krisis sering diartikan sebagai saat yang dapat mempengaruhi hidup matinya perusahaan.


(Writer : kartika ayu lestari, State University oF Malang FE Faculty, S1. Pend. admin perkantoran)

Read More......

Recent Comment